Well, sebenarnya nggak pengin juga sih corat-coret tentang kehidupan pribadi di blog. Tapi, apa yang ingin saya sampaikan di sini hanya sekadar mau berbagi saja dengan kalian. Sudah pernah merasakan menjadi job seekers? Bagaimana menurut kalian pengalaman tersebut? Pasti akan ada suka dan duka di balik hal itu. Seperti halnya saya saat ini, yang resmi menyandang gelar 'job seekers' semenjak tiga bulan terakhir. Hmm ... rasanya itu nano-nano banget. Sedih, senang, suntuk, sumpek, bahkan sampai bosan setengah mati pun juga saya rasain. Senangnya karena saya bisa beristirahat di rumah dengan tenang, dan ditambah bisa mbolang ke mana pun tanpa peduli waktu :D
Tapi, selain itu rasa penat dan suntuk pastinya langsung menyerang ketika gelar sebagai 'job seekers' seakan nggak bisa lepas dari hidup saya. Yah, realistis saja lah. Waktu dan kehidupan terus berjalan maju. Sedangkan pemasukan untuk diri sendiri terus bertambah. Apalagi jika uang tabungan tak seberapa. Otomatis, mau tidak mau, suka tidak suka, kita pasti harus berjuang dan berusaha untuk segera mendapatkan pekerjaan baru. Jika tidak, siap-siaplah untuk gigit jari ketika sedang menginginkan sesuatu yang tidak bisa kita beli hihi
Ditolak sebuah perusahaan berkali-kali sudah sangat sering saya rasakan. Selama menjadi 'job seekers'-- tiga bulan lebih--saya sudah melamar di hampir 50 lebih sebuah perusahaan. Hasilnya ... ada yang langsung dipanggil, ada yang hanya php saja, bahkan ada yang tidak berkabar sama sekali. Di situ kadang saya merasa sedih huhuuu ... oh ya, ada juga yang sudah menerima saya sebagai pegawai. Tapi, lagi-lagi saya seakan tidak bisa bertahan lama di tempat baru. Hanya beberapa minggu, dan bahkan hanya bertahan sehari saja. Rasanya miris sekali ketika hal itu terjadi. Namun, hal itu bukanlah tanpa alasan.
Di sini, ketika saya memulai pekerjaan di tempat yang baru, kenyamanan adalah hal utama yang saya cari. Ketika saya tidak merasa nyaman dan merasa terintimidasi dalam suatu tempat, maka tanpa basa-basi saya akan langsung pergi meninggalkan tempat tersebut. Tidak peduli apakah perusahaan tersebut memberi gaji yang besar sekali pun.
Oh ya, di detik saya menulis saat ini, sebenarnya hari ini saya juga baru selesai melakukan sesi walk in interview di salah satu PT ternama yang bergerak di bidang telekomunikasi. Mengingat banyaknya para job seekers seperti saya yang datang ke sesi tersebut,membuat waktu saya tersita banyak sekali. Kalian tahu, dari pukul 9 pagi saya baru pulang ke rumah pada pukul 15.30. Waktu yang sangat panjang, bukan? Untungnya saat itu saya tidak sendiri datang ke sana. Ada satu teman saya seorang job seekers juga saat itu. Setelah seharian saya menghabiskan waktu untuk mengikuti sesi walk in interview, saya optimis akan diterima bekerja di sana. Mengingat pimpinan yang sepertinya tertarik dengan CV saya--dalam hal ini mungkin saya memang terlihat terlalu pede, ya hehe--karena pengalaman saya bekerja sebelumnya yang tidak jauh-jauh dari bidang tempat saya melamar.
Namun, ketika jam menginjak pukul 5 sore, teman seperjuangan saya yang tadi saya sebutkan di atas mengirim bbm pada saya. Dia bertanya apakah saya dapat sms dari PT tempat kami melamar tadi. Dari situ saya sudah bisa menebak kalau teman saya pasti diterima. Dan, benar saja, dia mengatakan kalau hari esok dia harus datang untuk proses training. Saya makin galauuuuu rasanya -_- apakah ini karena kepedean saya yang terlalu over? Bukankah setiap hal yang kita lakukan harus disertai dengan rasa optimistis? Ah, ya sudahlah. Rasanya saya jadi makin suntuk ketika harus memikirkan hal itu.
Sampai ketemu di catatan part II, ya. Semoga ketika saya menulis saat itu, saya sudah diterima bekerja di tempat yang saya inginkan. Amiiinnn, ganbatte!!!